Dalam era digital yang semakin maju, kebutuhan untuk menggunakan lebih dari satu sistem operasi dalam satu perangkat semakin tinggi. Banyak pengguna, terutama developer dan IT enthusiast, yang ingin menjalankan sistem operasi Windows 11 dan Linux Ubuntu dalam satu laptop tanpa melakukan dual boot. Solusinya adalah dengan menggunakan perangkat lunak virtualisasi seperti Oracle VM VirtualBox. Artikel ini akan membahas secara komprehensif bagaimana menggunakan VirtualBox untuk menginstal dan menjalankan Windows 11 dan Linux Ubuntu secara bersamaan dalam satu laptop.
Apa itu VirtualBox?
VirtualBox adalah perangkat lunak open-source yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan satu atau lebih sistem operasi tambahan secara virtual dalam lingkungan sistem operasi utama. Ini disebut mesin virtual (VM). VirtualBox kompatibel dengan berbagai sistem operasi host, termasuk Windows, macOS, Linux, dan Solaris.
Keunggulan VirtualBox:
Gratis dan open-source
Mendukung berbagai OS Guest
Snapshot VM
Dukungan jaringan virtual
Integrasi drag-and-drop antara host dan guest
Persiapan Awal
Sebelum memulai instalasi, pastikan laptop Anda memenuhi beberapa persyaratan dasar:
Spesifikasi Minimum:
Prosesor: Intel i5 atau Ryzen 5 ke atas
RAM: Minimal 8 GB (disarankan 16 GB)
Penyimpanan: Minimal 50 GB ruang kosong
OS Host: Windows 10/11 atau Linux terbaru
Langkah-langkah Umum:
Unduh dan Instal VirtualBox
Siapkan ISO Windows 11 dan Ubuntu
Buat Mesin Virtual untuk Windows 11
Instal Windows 11 di VirtualBox
Buat Mesin Virtual untuk Ubuntu
Instal Ubuntu di VirtualBox
Optimalisasi dan Penggunaan Bersama
1. Unduh dan Instal VirtualBox Kunjungi situs resmi VirtualBox di https://www.virtualbox.org. Pilih installer yang sesuai dengan sistem operasi host Anda. Setelah diunduh, jalankan installer dan ikuti instruksi pemasangan hingga selesai.
2. Siapkan File ISO
Windows 11: Unduh file ISO resmi dari situs Microsoft.
Ubuntu: Kunjungi https://ubuntu.com/download dan pilih versi terbaru LTS (Long Term Support).
3. Membuat Mesin Virtual untuk Windows 11
Buka VirtualBox dan klik "New".
Masukkan nama VM, misalnya "Windows 11 VM".
Pilih jenis dan versi: Microsoft Windows > Windows 11 (64-bit).
Alokasikan RAM (disarankan 4096 MB atau lebih).
Buat hard disk virtual baru (VDI), alokasikan setidaknya 40 GB.
Pilih "Dynamically allocated" agar efisien dalam penggunaan ruang disk.
4. Instalasi Windows 11
Klik "Start" pada VM Windows 11.
Pilih file ISO Windows 11 sebagai sumber boot.
Ikuti proses instalasi Windows 11 seperti biasa.
Setelah selesai, instal VirtualBox Guest Additions dari menu "Devices" > "Insert Guest Additions CD Image..." untuk meningkatkan performa dan integrasi.
5. Membuat Mesin Virtual untuk Ubuntu
Klik "New" dan beri nama, misalnya "Ubuntu VM".
Pilih Linux > Ubuntu (64-bit).
Alokasikan RAM minimal 2048 MB.
Buat hard disk virtual baru, minimal 20 GB.
Gunakan ISO Ubuntu sebagai boot saat pertama kali menjalankan VM.
6. Instalasi Ubuntu
Klik "Start" pada VM Ubuntu.
Pilih file ISO Ubuntu.
Ikuti panduan instalasi Ubuntu hingga selesai.
Instal Guest Additions untuk mendukung resolusi layar dinamis dan clipboard sharing.
7. Optimalisasi dan Penggunaan Bersama Setelah kedua sistem operasi terpasang:
Integrasi Mouse & Keyboard: Aktifkan Guest Additions agar navigasi lebih lancar.
Shared Folder: Atur folder bersama untuk bertukar data antar host dan guest.
Snapshot: Gunakan fitur snapshot untuk menyimpan keadaan sistem virtual pada waktu tertentu.
Networking: Atur jaringan virtual untuk memungkinkan Ubuntu dan Windows saling terhubung secara lokal.
Tips Penggunaan Efektif
Jalankan hanya satu VM dalam satu waktu untuk menghemat memori.
Gunakan mode "Seamless Mode" untuk mengintegrasikan tampilan desktop VM dengan host.
Manfaatkan fitur "Export Appliance" untuk backup VM.
Keamanan dan Backup Selalu lakukan backup mesin virtual secara berkala. VM bersifat seperti file besar (ekstensi .vdi atau .vbox) yang bisa disalin ke media penyimpanan eksternal. Gunakan fitur snapshot untuk menciptakan titik pemulihan.
Kelebihan Menjalankan VM Dibanding Dual Boot
Tidak perlu restart untuk pindah OS
Lebih fleksibel untuk testing dan development
Dapat menjalankan beberapa OS secara paralel
Kekurangan Virtualisasi
Performa tidak seoptimal OS native
Membutuhkan sumber daya besar (RAM dan CPU)
Kompatibilitas terbatas dengan GPU akselerasi dan aplikasi berat seperti game AAA
Studi Kasus: Developer Full Stack Seorang developer full stack menggunakan Windows 11 untuk pengembangan front-end menggunakan Visual Studio dan Adobe XD, serta Ubuntu untuk back-end menggunakan Docker, PostgreSQL, dan Node.js. Dengan VirtualBox, dia dapat menjalankan Ubuntu di dalam Windows 11 tanpa perlu dual boot, menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas.
Kesimpulan Menggunakan VirtualBox untuk menjalankan Windows 11 dan Ubuntu dalam satu laptop adalah solusi ideal bagi pengguna yang membutuhkan fleksibilitas tanpa mengorbankan sistem utama. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat mengatur lingkungan virtual yang efisien, aman, dan mudah digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pembelajaran, pengembangan, hingga testing.
Referensi: