Laravel merupakan salah satu framework PHP paling populer di dunia pengembangan web modern. Dikenal karena sintaksisnya yang elegan dan fitur-fitur siap pakai seperti routing, autentikasi, dan ORM (Eloquent), Laravel sangat cocok bagi pengembang pemula maupun profesional. Artikel ini akan memandu Anda dari awal membangun website Laravel di server lokal hingga menyambungkannya ke domain agar dapat diakses secara publik.
1. Persiapan Lingkungan Pengembangan
Sebelum memulai proyek Laravel, Anda perlu mempersiapkan beberapa komponen penting.
a. Instalasi XAMPP atau Laragon
Untuk menjalankan server lokal, Anda dapat memilih:
-
XAMPP: Paket instalasi yang mencakup Apache, MySQL, dan PHP.
-
Laragon: Alternatif ringan dengan fitur auto-virtual host dan manajemen proyek Laravel yang lebih baik.
Langkah instalasi XAMPP:
-
Unduh XAMPP dari https://www.apachefriends.org/
-
Install dan jalankan Apache serta MySQL melalui kontrol panel.
b. Instalasi Composer
Laravel menggunakan Composer untuk manajemen dependensi.
-
Unduh dan instal Composer dari https://getcomposer.org/
-
Pastikan Composer telah diintegrasikan ke sistem dengan menjalankan:
c. Instalasi Laravel
Setelah Composer terpasang, Anda dapat menginstal Laravel secara global:
Tambahkan direktori composer global ke PATH sistem Anda.
2. Membuat Proyek Laravel
Setelah Laravel siap, buat proyek baru di folder htdocs
(XAMPP) atau www
(Laragon):
Atau, jika menggunakan Composer secara langsung:
Setelah proses selesai, Anda akan memiliki struktur folder seperti:
3. Menjalankan Laravel di Server Lokal
Laravel memiliki server bawaan untuk pengembangan:
Output:
Namun jika ingin mengaksesnya via localhost/nama_proyek
, Anda bisa mengarahkan Apache ke folder public/
Laravel.
Konfigurasi Virtual Host (opsional)
Jika menggunakan Laragon atau XAMPP:
-
Tambahkan virtual host di file
httpd-vhosts.conf
:
-
Tambahkan entri di file
C:\Windows\System32\drivers\etc\hosts
:
-
Restart Apache.
4. Struktur Dasar Laravel
Sebelum melanjutkan, penting untuk memahami struktur proyek Laravel:
-
routes/web.php
: Tempat mendefinisikan route web. -
resources/views/
: Tempat menyimpan file blade template (.blade.php
). -
app/Http/Controllers/
: Tempat menaruh controller. -
public/
: Root folder web, tempat file statis (gambar, JS, CSS).
Contoh route dasar:
5. Menyusun Konten dan Routing
Misalnya Anda ingin menampilkan halaman “Tentang Kami”:
-
Buat file baru di
resources/views/tentang.blade.php
:
-
Tambahkan route di
routes/web.php
:
Akses via http://localhost:8000/tentang
.
6. Menyambungkan ke Database Lokal
-
Jalankan MySQL melalui XAMPP/Laragon.
-
Buat database baru melalui phpMyAdmin, misalnya
laravel_db
. -
Ubah file
.env
:
-
Coba migrasi tabel default:
Jika berhasil, maka tabel default seperti users
, password_resets
akan muncul.
7. Meng-online-kan Website Laravel
Setelah pengembangan selesai dan website siap diluncurkan, Anda perlu meng-upload Laravel ke server dan menghubungkannya ke domain.
a. Menyewa Hosting dan Domain
Anda bisa memilih shared hosting atau VPS. Beberapa provider populer:
-
Niagahoster
-
IDCloudHost
-
Hostinger
-
Rumahweb
Pilih domain sesuai kebutuhan, misalnya .com
, .id
, atau lainnya.
b. Upload Laravel ke Hosting
Jika menggunakan shared hosting, langkahnya sebagai berikut:
-
Compress semua file Laravel, kecuali folder
vendor/
dannode_modules/
(karena akan di-generate ulang). -
Upload ke file manager cPanel di folder
public_html
. -
Pindahkan isi folder
public/
kepublic_html/
. -
Edit file
index.php
:
Ubah:
Menjadi:
-
Jalankan perintah berikut melalui terminal atau terminal di cPanel:
-
Atur file
.env
untuk koneksi database server (bukan lokal lagi).
c. Mengarahkan Domain ke Hosting
-
Setelah domain aktif, login ke akun domain Anda.
-
Ubah Name Server (NS) menjadi milik hosting Anda.
-
Contoh:
ns1.niagahoster.com
,ns2.niagahoster.com
-
-
Tunggu proses propagasi (biasanya 5 menit hingga 24 jam).
-
Setelah itu, domain Anda akan mengarah ke folder
public_html
, dan website Laravel dapat diakses melalui domain Anda.
8. Alternatif: Hosting Laravel di VPS
Jika memilih VPS, Anda harus mengelola server sendiri.
Langkah-langkah utama:
-
Install Linux OS (Ubuntu 20.04)
-
Install Apache/Nginx, PHP 8+, MySQL
-
Upload Laravel ke direktori yang tepat
-
Set virtual host
-
Atur permission file
-
Install SSL (Let’s Encrypt)
Contoh setup virtual host Nginx:
9. Penutup dan Tips Tambahan
a. Keamanan
-
Selalu update Laravel dan dependensi.
-
Gunakan SSL (HTTPS).
-
Jangan pernah mem-publish file
.env
.
b. Optimasi
-
Gunakan cache (
config:cache
,route:cache
,view:cache
). -
Gunakan CDN untuk file statis.
-
Aktifkan sistem log dan monitoring error (Sentry, Bugsnag).
c. SEO dan Performa
-
Gunakan URL SEO-friendly.
-
Tambahkan sitemap.xml dan robots.txt.
-
Gunakan tool seperti Google PageSpeed Insights untuk mengecek kecepatan.
Kesimpulan
Membuat website Laravel dari nol di server lokal dan menyambungkannya ke domain adalah proses yang membutuhkan ketelitian dan pemahaman teknis, namun sangat mungkin dilakukan bahkan oleh pemula. Dengan mengikuti panduan ini, Anda telah melewati seluruh proses penting: mulai dari instalasi lokal, konfigurasi proyek, hingga deployment ke server dan domain.
Konsistensi, backup rutin, dan pemeliharaan adalah kunci menjaga keberlangsungan website Laravel Anda agar tetap optimal dan aman. Selamat mencoba!