• Jelajahi

    Copyright © Amoebax
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Latest Post

    Panduan Lengkap Membuat Website Laravel di Server Lokal dan Menghubungkannya ke Domain

    Jumat, 16 Mei 2025, Mei 16, 2025 WIB Last Updated 2025-05-16T10:48:14Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Laravel merupakan salah satu framework PHP paling populer di dunia pengembangan web modern. Dikenal karena sintaksisnya yang elegan dan fitur-fitur siap pakai seperti routing, autentikasi, dan ORM (Eloquent), Laravel sangat cocok bagi pengembang pemula maupun profesional. Artikel ini akan memandu Anda dari awal membangun website Laravel di server lokal hingga menyambungkannya ke domain agar dapat diakses secara publik.

    1. Persiapan Lingkungan Pengembangan

    Sebelum memulai proyek Laravel, Anda perlu mempersiapkan beberapa komponen penting.

    a. Instalasi XAMPP atau Laragon

    Untuk menjalankan server lokal, Anda dapat memilih:

    • XAMPP: Paket instalasi yang mencakup Apache, MySQL, dan PHP.

    • Laragon: Alternatif ringan dengan fitur auto-virtual host dan manajemen proyek Laravel yang lebih baik.

    Langkah instalasi XAMPP:

    1. Unduh XAMPP dari https://www.apachefriends.org/

    2. Install dan jalankan Apache serta MySQL melalui kontrol panel.

    b. Instalasi Composer

    Laravel menggunakan Composer untuk manajemen dependensi.

    • Unduh dan instal Composer dari https://getcomposer.org/

    • Pastikan Composer telah diintegrasikan ke sistem dengan menjalankan:

    composer -V

    c. Instalasi Laravel

    Setelah Composer terpasang, Anda dapat menginstal Laravel secara global:

    composer global require laravel/installer

    Tambahkan direktori composer global ke PATH sistem Anda.

    2. Membuat Proyek Laravel

    Setelah Laravel siap, buat proyek baru di folder htdocs (XAMPP) atau www (Laragon):

    laravel new nama_proyek

    Atau, jika menggunakan Composer secara langsung:

    composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama_proyek

    Setelah proses selesai, Anda akan memiliki struktur folder seperti:

    nama_proyek/ ├── app/ ├── bootstrap/ ├── config/ ├── database/ ├── public/ ├── resources/ ├── routes/ └── vendor/

    3. Menjalankan Laravel di Server Lokal

    Laravel memiliki server bawaan untuk pengembangan:

    php artisan serve

    Output:

    Starting Laravel development server: http://127.0.0.1:8000

    Namun jika ingin mengaksesnya via localhost/nama_proyek, Anda bisa mengarahkan Apache ke folder public/ Laravel.

    Konfigurasi Virtual Host (opsional)

    Jika menggunakan Laragon atau XAMPP:

    1. Tambahkan virtual host di file httpd-vhosts.conf:

    <VirtualHost *:80> DocumentRoot "C:/xampp/htdocs/nama_proyek/public" ServerName laravelproyek.test <Directory "C:/xampp/htdocs/nama_proyek/public"> AllowOverride All Require all granted </Directory> </VirtualHost>
    1. Tambahkan entri di file C:\Windows\System32\drivers\etc\hosts:

    127.0.0.1 laravelproyek.test
    1. Restart Apache.

    4. Struktur Dasar Laravel

    Sebelum melanjutkan, penting untuk memahami struktur proyek Laravel:

    • routes/web.php: Tempat mendefinisikan route web.

    • resources/views/: Tempat menyimpan file blade template (.blade.php).

    • app/Http/Controllers/: Tempat menaruh controller.

    • public/: Root folder web, tempat file statis (gambar, JS, CSS).

    Contoh route dasar:

    Route::get('/', function () { return view('welcome'); });

    5. Menyusun Konten dan Routing

    Misalnya Anda ingin menampilkan halaman “Tentang Kami”:

    1. Buat file baru di resources/views/tentang.blade.php:

    <!DOCTYPE html> <html> <head> <title>Tentang Kami</title> </head> <body> <h1>Tentang Kami</h1> <p>Ini adalah halaman tentang kami.</p> </body> </html>
    1. Tambahkan route di routes/web.php:

    Route::get('/tentang', function () { return view('tentang'); });

    Akses via http://localhost:8000/tentang.

    6. Menyambungkan ke Database Lokal

    1. Jalankan MySQL melalui XAMPP/Laragon.

    2. Buat database baru melalui phpMyAdmin, misalnya laravel_db.

    3. Ubah file .env:

    DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=laravel_db DB_USERNAME=root DB_PASSWORD=
    1. Coba migrasi tabel default:

    php artisan migrate

    Jika berhasil, maka tabel default seperti users, password_resets akan muncul.

    7. Meng-online-kan Website Laravel

    Setelah pengembangan selesai dan website siap diluncurkan, Anda perlu meng-upload Laravel ke server dan menghubungkannya ke domain.

    a. Menyewa Hosting dan Domain

    Anda bisa memilih shared hosting atau VPS. Beberapa provider populer:

    • Niagahoster

    • IDCloudHost

    • Hostinger

    • Rumahweb

    Pilih domain sesuai kebutuhan, misalnya .com, .id, atau lainnya.

    b. Upload Laravel ke Hosting

    Jika menggunakan shared hosting, langkahnya sebagai berikut:

    1. Compress semua file Laravel, kecuali folder vendor/ dan node_modules/ (karena akan di-generate ulang).

    2. Upload ke file manager cPanel di folder public_html.

    3. Pindahkan isi folder public/ ke public_html/.

    4. Edit file index.php:

    Ubah:

    require __DIR__.'/../vendor/autoload.php'; $app = require_once __DIR__.'/../bootstrap/app.php';

    Menjadi:

    require __DIR__.'/../nama_proyek/vendor/autoload.php'; $app = require_once __DIR__.'/../nama_proyek/bootstrap/app.php';
    1. Jalankan perintah berikut melalui terminal atau terminal di cPanel:

    composer install --no-dev php artisan config:cache php artisan route:cache
    1. Atur file .env untuk koneksi database server (bukan lokal lagi).

    c. Mengarahkan Domain ke Hosting

    1. Setelah domain aktif, login ke akun domain Anda.

    2. Ubah Name Server (NS) menjadi milik hosting Anda.

      • Contoh: ns1.niagahoster.com, ns2.niagahoster.com

    3. Tunggu proses propagasi (biasanya 5 menit hingga 24 jam).

    4. Setelah itu, domain Anda akan mengarah ke folder public_html, dan website Laravel dapat diakses melalui domain Anda.

    8. Alternatif: Hosting Laravel di VPS

    Jika memilih VPS, Anda harus mengelola server sendiri.

    Langkah-langkah utama:

    • Install Linux OS (Ubuntu 20.04)

    • Install Apache/Nginx, PHP 8+, MySQL

    • Upload Laravel ke direktori yang tepat

    • Set virtual host

    • Atur permission file

    • Install SSL (Let’s Encrypt)

    Contoh setup virtual host Nginx:

    server { listen 80; server_name namadomainanda.com; root /var/www/laravel/public; index index.php index.html index.htm; location / { try_files $uri $uri/ /index.php?$query_string; } location ~ \.php$ { include snippets/fastcgi-php.conf; fastcgi_pass unix:/run/php/php8.1-fpm.sock; } location ~ /\.ht { deny all; } }

    9. Penutup dan Tips Tambahan

    a. Keamanan

    • Selalu update Laravel dan dependensi.

    • Gunakan SSL (HTTPS).

    • Jangan pernah mem-publish file .env.

    b. Optimasi

    • Gunakan cache (config:cache, route:cache, view:cache).

    • Gunakan CDN untuk file statis.

    • Aktifkan sistem log dan monitoring error (Sentry, Bugsnag).

    c. SEO dan Performa

    • Gunakan URL SEO-friendly.

    • Tambahkan sitemap.xml dan robots.txt.

    • Gunakan tool seperti Google PageSpeed Insights untuk mengecek kecepatan.

    Kesimpulan

    Membuat website Laravel dari nol di server lokal dan menyambungkannya ke domain adalah proses yang membutuhkan ketelitian dan pemahaman teknis, namun sangat mungkin dilakukan bahkan oleh pemula. Dengan mengikuti panduan ini, Anda telah melewati seluruh proses penting: mulai dari instalasi lokal, konfigurasi proyek, hingga deployment ke server dan domain.

    Konsistensi, backup rutin, dan pemeliharaan adalah kunci menjaga keberlangsungan website Laravel Anda agar tetap optimal dan aman. Selamat mencoba!

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini